PENGURUS

Pembina Kehormatan : Pdt. AH Silitonga BSM

Penasehat 1 : Simatupang

Penasehat 2 : St. DJ. Hutapea

Ketua : CSt Kernol A Panjaitan SH

Wakil Ketua : A Purba

Sekretaris : Mutiha Hutabarat SE

Bendahara : Parnasipan Sihombing

Seksi Koor : Joshua Siregar

Seksi Vocal Group : E Hasugian

Seksi Musik : D Siringo - ringo

Seksi Sosial : D Sihombing







Kamis, 16 September 2010

ACARA ULANG TAHUN PUNGUAN KANTATA GLORIA KE 11 KAMIS 09 SEPTEMBER 2010


Acara Ulang tahun ke 11 Punguan Kantata Gloria sangat meriah dilaksanakan di Gedung Sekolah Minggu HKBP Tangerang Kita Pada tanggal 09 September 2010

Rabu, 15 September 2010

SATU DI DALAM KRISTUS YESUS

 
Galatia 3 : 28


SATU DI DALAM  KRISTUS YESUS

          Yesus Kristus penebus dosa manusia, oleh karena itu tidak ada perbedaan dihadapNya, semua adalah sama dihadapan Tuhan. ucapan ini sering kita dengar dari pengkotbah di atas mimbar. Mari kita simak ayat (28)  Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus. Benarkah demikian ?  

          Kalau kita menelusuri pada ayat sebelum dan sesudahnya, salah satu makna Yesus disalibkan adalah Dia telah mengakhiri dan menebus kita dari hukum taurat, sebab ada tertulis : “Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!” Yesus kristus telah membuat semua ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima roh yang telah dijanjikan itu (ayat 14). Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah (ayat 29).

          Setiap orang yang percaya berhak menerima janji Allah, tidak terbatas kepada bangsa Israel yang telah lebih dahulu mengenalNya bahkan kita mengetahui mereka sebagai bangsa pilihan Allah. Ukuran yang dipakai bukan lamanya mengenal atau percaya tentang Allah tetapi ditentukan oleh kualitas iman, yaitu keyakinan dalam menjalankan kebenaran firman Tuhan. Satu di dalam Kristus Yesus menjadi tonggak pembaruan bagi orang percaya bahwa tidak membedakan yang satu dengan yang lain, semestinya kita juga bersikap demikian sepanjang hidup tanpa dibatasi oleh apapun, kapanpun dan siapapun.

          Kita jangan mempertajam perbedaan karena akan menimbulkan konflik antar saudara, teman, bahkan dengan sesama teman se iman yang pada akhirnya akan menjadi perpecahan. Hendaknya saling menguatkan serta tetap memelihara persekutuan agar berjalan dengan baik. Apalagi sampai  menghakimi orang lain, tentu tidak berkenan dihadapan Tuhan. Amin ( KAP)

Jadilah Teladan Dalam Berbuat Baik

Titus 2 : 7


          JADILAH TELADAN DALAM BERBUAT BAIK
         
         
          Perbuatan baik sangat disukai oleh Tuhan, maka firman Tuhan juga mengatur tentang hal itu. Seperti yang dikatakan bahwa jadikanlah dirimu suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh – sungguh (ayat 7). Banyak yang dapat kita perbuat untuk melaksanakannya dalam lingkungan keluarga, tetangga, rekan kerja, teman, bahkan dengan orang yang membenci atau memusuhi kita sekalipun.

          Aplikasi dalam kehidupan sangatlah indah jika kita mempunyai dasar yang kuat dengan menjadi orang jujur dan bersungguh – sungguh untuk melaksanakan kebaikan, karena tanpa itu akan menjadi sia – sia, hanya supaya dilihat orang untuk dikatakan hebat atau hanya untuk mendapat pujian atau bahkan untuk mendapat balas jasa atas perbuatan baik kita lakukan. Janganlah demikian. Sangatlah tidak berkenan dihadapan Tuhan. Untuk menjadi orang saleh dan jujur tentunya kita perlu banyak belajar dari keteladanan kehidupan Ayub, dengan berbagai  macam persoalan dia tetap setia terhadap Allah,  tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut kepadanya.

          Dalam melaksanakannya kita juga harus bersabar dan harus meneguhkan hati, dan janganlah bersungut – sungut dan saling mempersalahkan karena teladan itu telah dilakukan terlebih dahulu oleh para nabi yang berbicara demi nama Tuhan. Berbuat baik memang kedengarannya gampang tetapi menjalankannya penuh dengan tantangan. Nas ini telah mengingatkan kita untuk selalu melakukan sehingga menjadi kebiasaan dan akhirnya mendarah daging setiap hari dalam kehidupan kita, pada akhirnya menjadi gemar berbuat baik dan menjadi teladan bagi orang lain. Sesungguhnya itulah kebahagiaan yang sesungguhnya. Amin (KAP)